Rabu, 22 Oktober 2014

HONG KONG



Udah bosen cerita-cerita, sekarang mau bahas HONG KONG :D
1.        The Peak dan Madame Tussauds Hong Kong
Hong Kong memang kota yang menakjubkan. Tak hanya kotanya yang bak lautan manusia, bangunan yang menjulang tinggi diantara jalanan yang kecil, namun juga pariwisatanya yang dikelola secara maksimal. Seperti jika hendak menuju ke Hong Kong Island dari Hong Kong Kowloon, sebelum naik Ferry di Tsim Sha Tsui terlebih dahulu ‘dicegat’ oleh suatu tempat yang sayang untuk begitu saja dilewatkan, yaitu Avenue of Stars.
Avenue of Stars
Avenue of Stars sendiri dibangun untuk menghargai tokoh tokoh perfilman Mandarin. Jadi, disini kita bisa melihat cap tangan seluruh artis Hong Kong, misalnya Jacky Chen, Andy Lau, Jet Lee, Michelle Yeoh, Sammo Hung, dan buanyak lagi …
Biasanya juga tempat ini dijadikan tempat foto pra-wedding. Soalnya disini pemandangannya bagus sih, dari sini bisa keliatan gedung gedung yang menjulang tinggi di Hong Kong Island … oya katanya jika malam tiba, jam 7 malam, di sini juga ada pertunjukkan lampu bernama Symphony of Light. Pertunjukkan laser yang di tembakkan ke gedung gedung tinggi. Nah, setelah berfoto - foto saya sarankan Anda untuk membeli tiket ferry menuju ke Hong Kong Island.

Perjalanan ke The Peak
Bukti pemerintah setempat sangat memperhatikan benar kepariwisataanya adalah adanya The Peak. Sebetulnya The Peak ini hanyalah pegunungan yang dari atas sana kita bisa melihat Hong Kong secara keseluruhan. Kalau di Jakarta, namanya Puncak Pas. Tapi, disini nuansa wisatanya digali betul hingga perjalanan menuju ke The Peak terasa sangat menyenangkan dan memberikan sensasi pengalaman tersendiri. Untuk tau lebih lengkap bagaimana seriusnya Hong Kong mengelola wisatanya, yuk mariiiii.
Untuk membeli tiket Tram Pulang Pergi didapat dengan harga 56 HKD menuju The Peak. Tapi biasanya untuk naik Tram ini Anda harus antri yang cukup lama,,namun walaupun harus menunggu,, saya rasa tidak akan bosan karna di sepanjang jalan antrian terdapat mini museum (benda benda kuno lengkap dengan ceritanya tentang sejarah tram di Hong Kong dari tahun ke tahun).
Nah, kursi di Tram sendiri unik, jika berangkat kita akan berada dalam keadaan normal yaitu pandangan ke depan. Tapi jika pulang nantinya, kita akan berjalan mundur. Hehehee, ya karena jika kita mau menghadap depan, sudah pasti terjungkal, karena tanjakannya sangat maut, saya perkirakan sekitar 70 derajat, dengan ketinggian 396mdpl. Nah, dari tramp ini sendiri kita sudah bisa melihat Hong Kong, so jangan heran kalau para wisatawan sudah mulai potret potret. Perjalanan ini sendiri sekitar 15 menit dan sama sekali tidak terasa, tiba tiba  sudah sampai di The Peak.
Begitu masuk kita akan langsung di sambut dengan toko toko penjual souvenir khas Hong Kong. Tapi saran saya, kalau ingin berhemat, barang barang yang ada disini bisa anda beli di Pasar Jalanan di Hong Kong Kowloon. Ya, kalau anda ingin membeli, mungkin beli saja yang ada tulisan The Peak, karena yang bertuliskan ini tidak ada di tempat lain kecuali di sini.

Madame Tussauds
Ini juga bukti lain, sigapnya pemerintah dalam mengelola pariwisata. Supaya tidak membosankan, The Peak ini tidak hanya diisi dengan Mall, tapi juga ada Museum Lilin bernama Madame Tussauds. Jika di Avenue of Stars kita bisa melihat cap tangan para artis, disini kita bisa foto bersama dengan replika sang artis.
Disini kita tidak hanya dapat melihat patung lilin artis dan tokoh Hong Kong melainkan tokoh dan artis dari negara lain, misalnya Presiden Amerika, Marilyn Monroe, Madonna dan tokoh juga artis dunia lainnya.
2.      Melihat Patung Buddha Perunggu Terbesar di Dunia
Kali ini saya mengajak anda jalan - jalan ke Ngong Ping untuk melihat patung Buddha dari perunggu terbesar di dunia sekaligus cable car dengan rute 5,7 km melewati laut dan gunung, wow …
Untuk menuju ke Ngong Ping bisa menggunakan Bus atau bisa juga pakai Cable car. Nah sebelumnya bagi kita yang tidak tinggal di Pulau Lantau, cari dulu MTR jurusan Tung Chung Station, lalu ikuti alur exit B dan bisa naik bis nomor 23 dari Tung Chung Town Centre atau langsung naik Ngong Ping Cable Car dengan biaya 107 HKD perorang.
Giant Buddha Statue
Patung Buddha setinggi 34 meter dengan berat 250 ton ini dibuat selama 10 tahun dan baru diresmikan pada 1993. Sejak dibuka, tempat ini sering dijadikan tempat menggelar upacara keagamaan bagi umat Buddha di Hong Kong.
Nah, tapi cable car tidak langsung mengantar kita kesana. Tempat pertama yang akan kita datangi adalah Ngong Ping Villages. Disini banyak penjual souvenir dan makanan. Mulai dari makanan berat sampai makanan ringan yang banyak kita jumpai di pasar malam Indonesia yaitu arum manis.
Sekarang waktunya menuju ke Giant Buddha. Sebelum dapat menggapai Buddha, kita harus menaiki tangga sebanyak 268 anak tangga. Hm,.. saya lihat banyak juga loh kakek nenek yang naik sendiri, so … jangan mauuu kalaaaaah!!! Ya mentok mentok kalau emang cape, pura pura foto dulu aja sambil curi curi ambil napas hehehee.
Sampai di atas, terdapat 6 patung yang mengelilingi Buddha. Mungkin ini ceritanya mereka membawa persembahan kepada Buddha, karena semuanya mengarah ke Buddha sambil membawa sesuatu. Di bawah patung Buddha terdapat toko souvenir khas dan juga pajangan foto yang mengitari ruangan. Foto foto tersebut adalah foto orang yang telah meninggal namun sudah memberikan sumbangsihnya terhadap pembangunan Big Buddha ini.
Puas mengitari Patung Buddha, di bawah tangga terdapat semacam lantai yang mengarah langsung ke arah patung Buddha, tempat dimana orang menyampaikan doa kepada Buddha. Uniknya, jika kita berdiri tepat diatas lingkaran, maka jika kita berbicara akan terdengar di telinga kita seperti menggema. Itulah mengapa tempat ini disebut Buddha mendengar.
Suasana sore di sini juga sangat indah. Dengan di kelilingi pegunungan yang hijau, awan pun perlahan akan menyelimuti gunung, saya serasa berada dekat dengan lokasi shooting Kera Sakti Sun Go Kong hehehehe … keren banget pemandangannya.
     Hong Kong, Surga Belanja
Sampai juga di Hong Kong Kowloon … tak salah jika Hong Kong disebut sebagai Surga Belanja … dimana - mana adalah tempat belanja. Keluar dari Ferry, saya tiba - tiba sudah berada di lantai atas sebuah Mall.
Wow, MTR nya luar biasa penuh orang. Ya, kami memang tengah berada di sebuah daerah paling padat di dunia. Maka tak heran jika anda kemari, lautan manusia senantiasa ada dihadapan anda.
Hong Kong sendiri merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus RRC, salah satunya adalah Macau yang sudah di bahas sebelumnya. Sebelum diserahkan ke China pada 1 Juli 1997, Hong Kong adalah Koloni Britania Raya. Jadi, meski sama sama China, tapi nuansa jika anda ke Hong Kong, Macau dan China sendiri, agak agak berbeda.
Papan Info Jalan Keluar
Oya, Hong Kong ini terdiri dari beberapa Pulau loh, yaitu Hong Kong Kowloon,, Hong Kong Island,, dan Lantau Island.
Penginapan Murah Meriah di Hong Kong
Kami disini menginap di Asia Travel House dimana biasanya para backpacker atau wisatawan berbudget murah menginap. Ya,… jangan mengharapkan anda akan mendapat fasilitas kamar mewah, namanya juga murah meriah di kawasan pusat kota hehehe, yang penting kan kamarnya bersih dan bisa bobok nyaman setelah seharian jalan kaki.
Oya, buat yang bawa BB atau Laptop, bilang aja ke Om nya yang fasih bahasa Indonesia (Kayaknya Om Matian ini orang Indonesia kali yach hehehe), “Om, ada wifi gak?”, nanti anda akan langsung di kasih pin wifi gratis. Fasilitas lainnya, so pasti air hangat, TV dan AC. Soal harga bisa dilakukan tawar menawar dan yang pasti murah. Satu lagi, karena harganya murah, penginapan ini sering kali penuh, jadi sebaiknya pesan jauh jauh hari sebelumnya yach.
·         Alamat: Asia Travel House, Flat 12a/ Flat 5, 5th Floor, Alhambra Building, 385 Nathan Road, Kowloon, Hong Kong. Telp (852) 2770 8300. Om Matian/ Martyn/ Wong Kam Fan.
Pasar Jalanan di Hong Kong Kowloon
Banyak pasar di jalanan di Hong Kong Kowloon, salah satunya adalah Temple street di belakang penginapan Nathan Road di kawasan Jordan dan Ladies Market di Mong Kok (kalau gak salah masih di balik Nathan Road deh, Nathan road ini panjang sekali).
Tipe pasarnya sama, yaitu menggunakan seluruh badan jalan (sejak pukul 6 sore kendaraan sudah nggak boleh masuk lagi, yang tersisa hanya jubelan manusia aja dengan lapak lapak pedagang yang dinaungi lampu warna warni. Mayoritas yang datang kemari adalah remaja menanjak dewasa dan para turis, kalau ada orang Hong Kong tua, mungkin ini pedagang hehehehee).
Mereka disini berjualan mulai dari pakaian, makanan, mainan, sampai souvenir bertuliskan Hong Kong. Yang membedakan Temple street dan Ladies market mungkin hanya kalau di Mong Kok (ladies market) ada pusat elektronik yang murah meriah kalau bisa nawar. Mirip mirip Harco Mangga Dua Jakarta situ, tapi ya lebih murah dari Mangdu lah …
Oya, tips kalau kesini, mesti pandai pandai menawar. Kadang dibeberapa kios harga bisa ditawar sampai separoh harga bahkan lebih. Usai menawar dan harga deal, jangan bayar dulu, melainkan periksa barang yang anda beli, baru kalau sudah cocok, dibayar.
Dan tips juga. Kalau anda berniat untuk datang ke Guang Zhou juga setelah dari Hong Kong sini, sebaiknya urungkan niat anda untuk berbelanja terlalu banyak. Karena mayoritas barang barang yang ada di pasar jalanan ini adalah barang yang kalau kita beli di Guang Zhou pasti lebih murah. Tapi kalau anda butuh souvenir bertuliskan Hong Kong, ya beli disini hehehee,… karena kalau belinya di tempat wisata harganya bisa mahal banget. Kalau disini meski mahal tapi bisa ditawar dan kita bisa dapat setengah dari harga yang dijual di tempat wisata.
Tipe Makanan di Hong Kong
Aduuh, makanannya semua serba mengkilat klimis alias berminyak. Nasi Goreng aja sampe berkilau coba bayangkan. Bebek asap juga minyaknya kemana mana, bahkan dimsum yang kukusan pun tampak bak permata (kinclong boooo). Aduuuh …
Setelah dipikir pikir sih … mungkin minyak memang kebutuhan badan orang yang tinggal di Hong Kong. Karena disini kan udaranya sejuk dan berangin, jadi badan perlu dihangatkan, caranya??? dengan minyak dimakanan. Toh, buktinya saya nggak melihat orang gemuk kan disini, meski mereka makannya minyak. Orang orang tua juga sehat sehat … So, be nikmati aja kalau kesini …
Tapi ada 1 hal yang sama di Macau dan Hong Kong soal makan di resto, kita selalu di beri minuman teh pahit hangat setiap kami memesan makanan. Jadi, tinggal bayar makanannya aja, minumannya tetap “Teh Pahit”, hehehee … soalnya teh ini kan juga berfungsi untuk meluruhkan lemak yang sudah termakan tadi … ya tooo ??? jadi saran saya, mending gak usah pesen minuman lain …
Mungkin ini juga jadi salah satu alasan kenapa di macau dan hong kong saya tidak melihat orang gemuk di jalanan. Ya,… selain kemana mana jalan kaki, minumnya juga teh pahit cina.
Oya, seperti di Macau juga, masalah mencari sarapan di Hong Kong juga bukan perkara mudah. Karena kota ini masih hidup hingga hampir subuh, praktis pagi hari kota masih sepi nying nying … makanan yang ada paling paling roti dan bubur, paling bagus mie. Daftar menunya pun pake bahasa mandarin semua, tapi keuntungan di Hong Kong mereka masih bisa bahasa Inggris, meski nggak semua. Harga makanan di Macau dan Hong Kong hampir sama, rata rata makanan bernasi 25 – 35 HKD. Yang menyenangkan di Hong Kong dan Macau pula, harga makanan dimana saja sama, tidak peduli di mall, di kedai, di tempat wisata, semua harga sama. Yang membedakan harga hanya apakah resto besar atau resto kecil.
Beda sama di Indonesia yang kalau sudah masuk tempat wisata harga air mineral aja mahal banget. Kalau disini nggak, semua harga di semua tempat rata rata sama. So, kalau mau wisata, nggak usah bawa botol air mineral berat berat, toh harganya sama kok.
Causeway Bay di Hong Kong Island
Nah, kalau anda datang kemarin, bisa lebih pusing lagi nih. Kalau di Kowloon kan jalanan kecil kecil jadi tidak terlihat betapa padatnya (red: pantas padat, wong jalanan kecil). Sedangkan di Causeway Bay, jalanannya besaaaar dan orangnya buanyak.
Causeway Bay sendiri merupakan distrik terpopuler bagi kalangan TKW heheheee,… saya sebut demikian karena disini memang TKW Indonesia mendominasi pekerja asing lainnya. Hampir tiap berapa puluh meter saya mendengar orang Indonesia tengah berbicara … tapi keadaan ini mungkin hanya akan anda jumpai saat hari minggu yach, hari dimana mereka libur. Kalau hari biasa mungkin lebih sedikit.
Makanan di Causeway Bay ini juga lebih ramah ke lidah saya ketimbang di Hong Kong Kowloon. Karena disinilah saya menemukan resto lokal yang tak berminyak. Denger denger sih disini juga banyak sekali resto Indonesia, tapi karena kami buru buru kejar waktu masih banyak tempat yang mesti di jajaki, kami tak sempat mencari dimana lokasinya. Mungkin kalau anda kesana bisa ditanyakan ke para TKW yang berseliweran.
Causeway Bay sendiri merupakan pusat perbelanjaan di Hong Kong Island (dari Kowloon bisa ditempuh dengan Ferry di kawasan Avenue of Stars, Tsim Sha Tsui. Atau dengan menggunakan MTR juga bisa tapi lebih mahal. Memang sih lebih cepat naik MTR, tapi saya disarankan oleh kawan kawan, sebagai wisatawan lebih baik menggunakan Ferry yang harganya tak mencapai 2 HKD untuk penyebrangan sekitar 15 menit. Bisa lihat lihat pemandangan Hong Kong dari pulau ke pulau.
Di causeway bay sendiri isinya seperti Mall di Indonesia tapi dengan harga lebih murah. Di sana ada Sogo, Giordano dan yaaaa … tempat tempat perbelanjaan seperti di Mall Surabaya dan Jakarta. Dan beberapa tempat juga seperti Pasar Atoom Surabaya … Pokoknya waktu saya kesana, kesan saya yang tak suka belanja adalah, “Kok aku nggak ngerasa lagi di Hong Kong ya?” … hehehee soalnya memang Indonesia banget, apalagi di tambah dengan berseliwerannya suara suara berbahasa Indonesia dengan cengkokan Jawa (logat medok).
Nggak cuma TKW aja,.. tapi juga banyak ketemu sama tante tante berlogat asli Suroboyo yang lagi belonjo … astaga tanteee … tentengannya banyak pisan yach … mungkin karena emang harganya lebih murah dari Jakarta Surabaya sih ya … Kualitas juga sama … (Barang Hong Kong biasanya bagus, KW1) … Hong Kong emang surganya belanja …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar